Minggu, 03 Juli 2011

DOLLY SI BONEKA GARAM

MALAM telah larut, tetapi Dolly si boneka garam masih terus berjalan menyusuri hutan lebat. Suatu saat tibalah ia di bawah sebuah pohon beringin yang amat besar. Dolly duduk melepas lelah. Hatinya sedih, karena telah tiga hari tiga malam berjalan mencari teman, tapi belum juga didapatinya.

Seekor burung hantu menyapanya dengan ramah, "Hai kawan, darimana malam-malam begini?".

Dolly lalu menjawab sambil memperkenalkan diri pada sang Burung. Ia juga menceritakan keinginannya untuk mendapatkan teman yang sama dengan dirinya, yakni terbuat dari garam. Setelah Burung Hantu mendengar cerita si Dolly, dia tertawa terbahak-bahak. Sebab dia tahu di hutan yang begini luasnya, tak ada boneka yang sama dengan Dolly.

Karena kesal, Dolly lalu pergi meninggalkan si Burung Hantu yang mengejeknya. Ia meneruskan perjalanannya hingga tiba di sebuah sungai yang amat luas. Dolly kecewa. Ia tahu tak mungkin dapat menyeberangi sungai itu. Bila tubuhnya terkena air, ia akan menjadi semakin kecil. Dolly tak jadi menyeberangi sungai. Ia hanya berjalan menyusuri tepi sungai saja.


Pada sebuah pohon pisang, Dolly bertemu dengan seekor kera. Ia kemudian menyapa sambil memperkenalkan diri. Ia juga menceritakan teman yang sedang dicarinya. Namun, kera itu juga menertawakannya. Hati Dolly semakin bertambah kecewa. kembali ia meneruskan perjalanannya.


Di atas sebuah batu besar, Dolly duduk termenung. Tiba-tiba terdengar olehnya suara gemuruh di kejauhan. Suara itu makin lama makin jelas terdengar. Dolly segera bangkit dan mencari asal suara tersebut. Akhirnya ia tiba disebuah pantai nan luas. Dolly berteriak memperkenalkan diri. Kembali diceritakannya tentang keinginannya.


Dengan suara gemuruh, Laut mengajak Dolly masuk ke rumahnya. Alangkah gembira hati Dolly! Dolly tahu, bahwa lautlah yang selama ini dicarinya. Dolly mulai melangkahkan kakinya ke tengah laut. Dan tubuhnya makin lama tampak semakin kecil. Akhirnya Dolly pun menemukan sahabat yang setia sepanjang masa.


Sumber: Majalah Bobo, No.52 - 2 April 1988

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...